Apakah Anda Siap Untuk Menikah

0
Apakah Anda Siap Untuk Menikah

Mengetahui Apakah Anda Siap Untuk Menikah?

Mimpi setiap wanita adalah menikah. Anda mungkin merasa pangeran Anda telah menunggu untuk waktu yang lama sekarang. Sebelum Anda mengambil risiko, silakan ajukan pertanyaan ini kepada diri Anda sendiri. Maka Anda akan tahu apakah Anda siap untuk menikah atau tidak. Di bawah ini tercantum beberapa pertanyaan untuk ditanyakan pada diri sendiri untuk mengetahui apakah Anda siap untuk menikah.

Apakah Anda Siap Untuk Menikah

1. Apakah Anda percaya pada institusi?

Hal pertama yang perlu Anda evaluasi dengan jujur adalah apakah Anda benar-benar percaya bahwa pernikahan adalah tujuan akhir untuk semua pasangan yang berkomitmen? Jika Anda merasa bahwa Anda dan pasangan bisa sama-sama bahagia dengan tinggal bersama, jangan masuk ke dalam status pernikahan. Anda akan terus mempertanyakan diri sendiri nantinya mengapa Anda berpikir bahwa menikah itu prioritas utama.

2. Apakah Anda siap dengan tanggung jawab?

Pernikahan adalah sebuah keputusan yang besar; suatu peristiwa yang akan mengubah hidup Anda selamanya. Apakah Anda siap untuk menyulap tanggung jawab seperti menjaga rumah, membersihkan rumah, mencuci baju, mencuci piring, memasak dan ribuan tugas besar dan kecil. Juga, akan ada anak-anak di masa depan. Apakah Anda akan mampu untuk merawat mereka nantinya?

3. Apakah Anda siap berbagi hidup Anda?

Menjadi pasangan kencan selama bertahun-tahun tidak sama dengan menikah. Meskipun Anda memiliki dunia sendiri di luar kekasih, Anda tidak akan memiliki hal yang sama ketika Anda menikah. Anda harus berbagi segalanya dengan pasangan Anda. Mulai dari kamar mandi hingga keluarga, informasi, pikiran dan pendapat. Ini saja akan membuat pernikahan Anda transparan dan solid.

4. Apakah Anda sudah mempersiapkan diri untuk berkompromi?

Akan ada banyak liku-liku sepanjang jalan dari kehidupan pernikahan. Itu tergantung pada Anda bagaimana cara Anda memanuver mereka. Penyesuaian kecil untuk kompromi besar dan banyak pengorbanan yang harus dilakukan dalam pernikahan. Jika Anda mengalami pikiran lain tentang hal-hal ini, maka lebih baik pikirkan ulang mengenai pernikahan hingga Anda benar-benar siap dan yakin.

5. Apakah Anda mampu secara finansial?

Bagaimana rencana Anda dalam mendukung keluarga Anda setelah menikah? Apakah Anda akan bekerja atau tinggal di rumah? Bagaimana Anda akan menabung? Asuransi, deposito bank, premi dan biaya rumah tangga sehari-hari, semua harus dipikirkan dengan jelas sebelum menikah.

6. Apakah Anda sudah siap secara emosional?

Apakah Anda baru saja putus dengan kekasih Anda setelah 7 tahun bersama? Jangan langsung memutuskan untuk pernikahan dengan pria lain secara langsung. Luangkan waktu Anda. Sembuhkan diri Anda sendiri. Sebuah pernikahan tanpa ikatan pada salah satu pihak atau keduanya tidak akan bekerja. Hindari patah hati yang tidak diperlukan yang akan muncul nantinya.

7. Apakah Anda siap untuk berkata ‘maaf’?

Hal ini mungkin tampak jelas dan konyol sekarang. Tapi, pikirkan apakah Anda akan mampu menyingkirkan ego Anda terlebih dulu dan menebus kesalahan pada suami Anda, seperti yang Anda lakukan dengan dia sekarang, sebelum menikah. Anda harus menyadari bahwa Anda tidak bisa hanya ‘putus’ dengan pria Anda setelah menikah. Anda juga harus menerima bahwa Anda harus mundur, kadang-kadang, hanya untuk menyelamatkan hubungan pernikahan Anda.

8. Bisakah Anda tetap setia?

Kesetiaan memainkan peran penting dalam pernikahan. Anda dan pasangan perlu memikirkan hal ini dengan serius. Sementara main mata secara terbuka mungkin sehat untuk batas tertentu, keinginan untuk melihat seseorang yang menarik setelah menikah akan menjadi malapetaka yang merusak dalam hidup Anda. Jadi, jika Anda percaya pada filsafat ‘tetap lajang dan siap untuk berbaur’, maka jangan menikah sekarang.

9. Apakah Anda sedang berada di bawah tekanan apapun?

Jangan biarkan apa pun atau siapa pun memaksa Anda untuk menikah. Hanya jika Anda bisa dengan puas menjawab semua pertanyaan di atas, maka Anda siap untuk menikah. Lupakan tentang standar kebiasaan “jam biologis yang berdetak”. Pernikahan bukanlah menjadi akhir dari semua kehidupan.

Sumber: Magforwomen

Semoga informasi ini berguna. “Share if you think its great information & Like our FB Page

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.