Keluhan Umum Wanita Terhadap Pasangannya

0
Keluhan Umum Wanita terhadap Pasangannya

6 Keluhan Umum Wanita Terhadap Pasangannya Setelah Menikah

Memiliki keluarga menjadi dambaan semua orang dimana ada pasangan yang bisa diandalkan dan menjadi tempat untuk berbagi suka dan duka bersama. Seiring dengan pertambahan usia pernikahan pasti ada saja yang menjadi permasalahan atau masing-masing memiliki keluhan terhadap pasangannya. Ya, disamping segala kebahagiaan yang dirasakan pasti ada juga ketidakcocokan satu sama lain karena adanya perbedaan karakter. Terlepas dari usia, kebangsaan dan agama, wanita yang sudah menikah di seluruh dunia memiliki keluhan umum mengenai suami mereka. Dilansir oleh magforwomen, berikut beberapa keluhan umum wanita terhadap pasangannya setelah mereka menikah.

Keluhan Umum Wanita terhadap Pasangannya

  • Faktor kebersihan dan kerapihan

Siapa yang setuju bila faktor ini menjadi salah satu keluhan umum istri pada suaminya? Memang tidak dipungkiri bila wanita lebih rapi dan lebih suka kebersihan dibandingkan laki-laki; walaupun ada juga laki-laki yang suka akan kebersihan dan kerapihan. Tapi ini sangat jarang dan pada umumnya mereka sering membiarkan handuk tergantung di kamar mandi, meninggalkan piring kotor di meja makan, meletakkan sepatu atau kaos kaki tidak pada tempatnya,dll. Tentu saja ini menjadi salah satu keluhan bagi para istri, right???? Wanita benci kenyataan bahwa mereka harus membersihkan segala sesuatunya sepanjang waktu. Tentu saja walaupun pekerjaan istri sebagai ibu rumah tangga termasuk membersihkan tapi tidak ada salahnya bila para suami juga ikut menjaga kerapihannya bukan?

  • Kurangnya keterlibatan pada anak-anak

Kurangnya keterlibatan suami pada anak-anak mungkin disebabkan juga karena tanggung jawab suami untuk mencari nafkah dan membiayai keluarga. Tapi tidak bisa dipungkiri ini juga menjadi salah satu keluhan yang sering dialami para wanita berkaitan dengan suami mereka. Selama periode waktu itu biasanya wanita yang cenderung lebih terlibat untuk urusan anak-anak mereka baik dari sekolah hingga kegiatan ekstrakurikuler. Padahal tidak ada salahnya bagi para suami untuk ikut terlibat dalam kepentingan anak-anak baik setelah pulang kantor atau pun di waktu weekend.

  • Kurangnya romantisme

Setelah menikah, pasti banyak yang bilang bila masa-masa pacaran jauh lebih indah. Mengapa demikian? Karena pada saat masih pacaran, pasangan lebih romantis dan percikan asmara yang dirasakan lebih dibandingkan pada saat sudah menikah. Padahal romantisme dalam rumah tangga seharusnya lebih dipertahankan dan lebih dikembangkan lagi. Salah satu keluhan umum dari wanita yang sudah menikah terhadap suami mereka adalah bahwa mereka menjadi kurang romantis setelah pernikahan. Tiba-tiba, mereka kehilangan minat pada istri mereka dan mulai menjadi tertarik kepada wanita-wanita lain. Jadi tidak heran bila wanita yang sudah menikah mungkin juga dipaksa untuk membandingkan perhatian suami mereka pada saat sebelum dan setelah pernikahan.

Pertengkaran dalam rumah tangga memang tidak bisa dihindarkan karena ini termasuk dalam salah satu hubungan yang normal. Tapi bila pertengkaran terus terjadi untuk hal-hal yang bahkan dibilang sepele, mungkin karena salah satunya memiliki keterampilan yang kurang dalam hal mendengarkan. Wanita yang cenderung lebih cerewet dari pria membuat setiap diskusi yang dilakukan selalu panjang dan bisa menjadi emosional; sementara pria tidak menyukai hal ini. Tentu saja ini menjadi salah satu kendala dalam rumah tangga bila tidak ada yang mengalah dan bersedia mendengarkan pasangannya.

  • Kebiasaan belanja

Kebiasaan belanja pria dikenal berbeda dari wanita. Perbedaan ini bisa menjadi kendala apabila suami memiliki hobi yang mahal disaat kondisi keuangan belum lah stabil. Pandangan tentang belanja pria dan wanita memang beda ya; tapi ini juga menjadi keluhan umum dalam pernikahan bila para suami memiliki kebiasaan belanja tanpa memberitahukannya pada si istri.

  • Menjadi anak mami

Punya suami yang anak mami? Hmmhh memang semua orang juga anak mama bukan? Tapi kategori yang satu ini mungkin bisa memiliki dampak dalam kehidupan rumah tangga terlebih bila suami bisa diatur dan selalu mudah terpengaruh pada ibu mereka. Bahkan jika orangtua mereka tinggal di kota yang berbeda atau negara, hanya dengan satu panggilan telepon dari mereka dapat membuat perubahan dalam pikiran suami. Menjadi anak mami bisa dikatakan suami tidak pernah menjadi orang yang mandiri karena selalu tergantung dan juga harus ada ijin mami untuk berbuat sesuatu.

Beberapa keluhan diatas mungkin tidak semuanya menjadi keluhan para istri tapi adakah salah satunya yang menjadi keluhan Anda pada suami? Well, untuk menyampaikan keluhan ini tentu tidak mudah ya bila tidak ingin dibilang terlalu cerewet. Cara terbaik tentu saja dengan mengenal karakter suami dan berusaha menyampaikannya dengan cara yang bisa dimaklumi oleh si Dia. Bagaimana cara Anda?

Semoga informasi ini berguna. “Share if you think its great information & Like our FB Page

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.