Kepribadian Bisa Mempengaruhi Kesehatan

Bagaimana Kepribadian Bisa Mempengaruhi Kesehatan Anda
Kepribadian bisa mempengaruhi kesehatan lho! Pasti Anda percaya tidak percaya ya. Memiliki sifat yang temperamental saja bisa mempengaruhi kehidupan sosial Anda. Ya, tidak hanya dari suasana hati saja yang bisa mempengaruhi orang-orang di sekitar Anda, tapi kepribadian Anda bisa mempengaruhi kesehatan fisik Anda juga. Berbagai studi menunjukkan bahwa faktor mental pada akhirnya terkait dengan kesejahteraan fisik seseorang. Penelitian menunjukkan tipe kepribadian Anda terhubung dengan sistem kekebalan tubuh serta sistem respons stres. Berikut bagaimana kepribadian mempengaruhi kesehatan yang dilansir oleh TimesofIndia.
- Cepat merasatertekan/stres
Apabila Anda termasuk dalam orang yang cepat merasa tertekan atau stres berkepanjangan, ini dapat meningkatkan berbagai resiko penyakit dimana salah satunya adalah gangguan kardiovaskular, tekanan darah tinggi, atau pun diabetes. Dengan mengetahui adanya gejala stres dalam diri, Anda bisa menemukan cara untuk mengatasinya. Ada salah satu cara untuk mengatasi rasa stres yang bisa Anda coba. Daripada hanya memendamnya dalam hati, lebih baik tuangkan dalam bentuk tulisan. Menceritakan masalah pada teman juga bisa dilakukan tapi tentu ini juga bisa membuat teman Anda lama-lama bosan mendengar keluhan yang sama bukan?
- Selalu merasa cemas
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang terus-menerus cepat merasa cemas lebih mungkin beresiko pada penyakit demensia dan Alzheimer dibandingkan orang-orang yang memiliki kepribadian lebih tenang. Hal ini dibuktikan dari sebuah studi yang diikuti oleh lebih dari 500 orang dan ditemukan resiko demensia 50 persen lebih rendah pada partisipan yang tenang dibandingkan dengan orang-orang yang rentan terhadap tekanan.
- Kurang pengontrolan diri
Bagaimana tingkat pengendalian diri Anda? Apakah sering terlambat untuk janji atau Anda bukan orang yang terorganisir dengan baik? Bagi orang-orang yang memiliki ciri kepribadian seperti ini tampaknya cenderung bisa terdorong untuk menjadi perokok atau minum alkohol; karena sering melakukan sesuatu di saat-saat terdesak dapat membuat hidup menjadi lebih tidak stabil dan memicu stres. Orang-orang yang teliti, teratur dan memiliki disiplin diri akan lebih baik karena bisa menjalani hidupnya dengan lebih stabil.
- Banyak mengeluh
Orang-orang yang selalu mengeluh dan cemas atas hal-hal yang kecil rentan terhadap depresi, mati lebih cepat rata-rata dibandingkan dengan orang-orang lainnya. Studi baru-baru ini melaporkan bahwa studi penelitian yang dilakukan pada 1800 orang pria yang diikuti lebih dari tiga dekade menunjukkan bahwa memiliki karakter yang sering mengeluh juga beresiko lebih besar untuk merokok. Orang yang mudah cemas sering beralih dengan rokok sebagai solusi untuk mengatasinya dalam jangka waktu pendek, tetapi jangka pendek ini tidak layak karena dapat membuat Anda beresiko pada penyakit.
- Tidak memiliki tujuan hidup
Jika Anda kekurangan rasa tujuan hidup, Anda tinggal di dunia ini akan menjadi lebih singkat. Sebuah studi yang melibatkan lebih dari 1200 orang tua yang tidak menderita demensia menemukan bahwa mereka yang ditunjukkan memiliki tujuan dalam hidup dapat bertahan hidup lebih lama. Para ahli menjelaskan, hal ini disebabkan karena orang-orang yang memiliki tujuan memperoleh makna dari peristiwa-peristiwa dalam kehidupan mereka. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki tujuan hidup memiliki tingkat stres yang rendah, kesehatan jantung lebih baik, atau sistem kekebalan tubuh lebih meningkat; meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk salah satu mekanisme biologis ini.
- Merajuk
Tidak ada yang mau berada didekat orang yang sering merajuk atau cenderung muram. Tidak hanya membuat diri sendiri terisolasi, kepribadian ini juga mempengaruhi secara fisik. Studi awal dari lebih 180 pasien yang menderita penyakit arteri perifer (penumpukan plak di arteri) menunjukkan peserta yang masuk dalam golongan tipe D adalah orang-orang yang tertekan dan sering muram, beresiko meninggal lebih cepat daripada yang lain. Orang-orang tipe D lebih cenderung mengalami emosi negatif.
- Sinis
Memiliki kepribadian yang sinis cenderung meningkatkan rasa curiga pada orang lain; sebuah karakter yang bisa berujung pada sifat permusuhan. Ini akan berujung pada kemungkinan adanya resiko pada penyakit jantung. Mengapa bisa demikian? Individu yang bermusuhan cenderung mengalami stres yang lebih, yang dapat menyebabkan lonjakan protein dalam sistem kekebalan tubuh yang disebut C3 yang dikaitkan dengan berbagai resiko penyakit, termasuk diabetes.
Kepribadian ini mempengaruhi bagaimana respon seseorang terhadap suatu masalah dan juga bagaimana cara ia bekerja. Bila perilaku ini bisa mempengaruhi kinerja otak, maka tidak mengherankan juga bila pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan.
Semoga informasi ini berguna. “Share if you think its great information & Like our FB Page”