Manfaat Kesehatan Dari Peterseli
Manfaat Kesehatan Dari Peterseli
Peterseli tidak dimaksudkan hanya untuk hiasan pada makanan. Peterseli memiliki banyak manfaat kesehatan, sehingga dapat membantu Anda menghindari beberapa masalah kesehatan yang sangat serius. Juga, peterseli memiliki kualitas sebagai obat – alasan mengapa peterseli digunakan sebagai ramuan obat di banyak negara. Dan Anda tidak membutuhkannya dalam jumlah berlebih. Bahkan sejumlah kecil yang digunakan sebagai hiasan pada makanan sudah cukup untuk memberikan semua manfaat yang disediakan. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan dari peterseli.
- Mengandung antioksidan
Peterseli adalah sumber yang kaya antioksidan. Ini berisi luteolin di mana itu adalah flavonoid dan membasmi radikal bebas dari tubuh Anda. Luteolin juga meningkatkan metabolisme karbohidrat dalam tubuh Anda. Peterseli juga mengandung Vitamin A dan Vitamin C yang merupakan antioksidan kuat.
- Bertindak sebagai agen anti peradangan
Luteolin yang ditemukan di dalam peterseli juga bertindak sebagai agen anti peradangan. Peterseli juga mengandung Vitamin C yang merupakan agen anti peradangan yang efektif. Agen anti peradangan ini tidak akan mengizinkan penyakit peradangan untuk masuk ke tubuh Anda dan mencegah osteoartharitis dan nyeri pada sendi tulang Anda.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Peterseli mengandung Vitamin A dan Vitamin C yang membantu untuk meningkatkan kekebalan tubuh Anda secara keseluruhan. Vitamin C memungkinkan produksi kolagen yang membantu untuk melindungi jaringan yang menghubungkan otot dan membantu menjaga kulit agar tetap sehat. Ini membantu tubuh Anda untuk memerangi penyakit dengan lebih mudah dan lebih efektif.
- Memperkuat tulang
Peterseli mengandung Vitamin K yang bertanggung jawab untuk mensintesis protein yang disebut osteocalcin yang akan meningkatkan kepadatan tulang Anda. Dengan demikian, peterseli membantu Anda untuk memiliki tulang dan gigi yang kuat. Hal ini juga mencegah kalsium mengganggu fungsi normal dari jantung Anda dan membantu mencegah penyakit jantung yang terkait.
- Melindungi jantung
Tubuh kita menghasilkan asam amino yang disebut homosistein yang dapat mengganggu fungsi normal dari pembuluh darah Anda. Peterseli mengandung Vitamin B9 atau asam folat yang mencegah homosistein agar tidak menimbulkan penyakit kardiovaskular. Ini mengubah homosistein menjadi molekul sederhana dan dengan demikian melindungi Anda dari serangan jantung, stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya.
- Membantu untuk mencegah kanker
Senyawa organik yang disebut miristisin ditemukan di peterseli yang mencegah tumor kanker agar tidak berkembang dalam tubuh Anda. Miristisin juga mengaktifkan enzim dan membantu menetralkan senyawa berbahaya tertentu yang dapat mengakibatkan prostat dan kanker usus besar.
- Sifat anti diabetes
Secara tradisional, peterseli digunakan sebagai obat untuk diabetes di Turki. Dalam rangka ilmiah memvalidasi klaim ini, penelitian dilakukan di Universitas Marmara di Istanbul, Turki. Hasil penelitian menunjukkan bukti bahwa tikus diabetes yang diberi peterseli sebenarnya menunjukkan penurunan kadar gula darah mereka selama satu bulan. Penelitian menunjukkan bahwa peterseli dapat digunakan untuk mengontrol diabetes.
- Efek diuretik
Selama berabad-abad hingga sekarang, peterseli telah digunakan sebagai diuretik yang membantu dalam mengendalikan berbagai penyakit seperti batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan batu kandung empedu. Edema adalah kondisi medis di mana pasien mempertahankan cairan dalam tubuh lebih dari apa yang seharusnya ia pertahankan dalam keadaan normal. Tubuh membengkak karena akumulasi cairan. Jika Anda menderita oleh kondisi ini, beberapa sendok teh jus peterseli dapat memberikan beberapa bantuan dengan cepat. Akar peterseli juga sangat berguna dalam menangkal batu ginjal. Tambahkan akar peterseli ke air mendidih dan meminumnya setiap hari diketahui dapat menjadi pembersih yang efektif bagi tubuh secara umum.
Sumber: Magforwomen & Organicfacts
Semoga informasi ini berguna. “Share if you think its great information & Like our FB Page”