Menghadapi Suami yang gila kerja

0
Tips Bagaimana Menghadapi Suami Yang Gila Kerja

Menghadapi Suami Yang Gila Kerja

Tips Bagaimana Menghadapi Suami Yang Gila Kerja

Memiliki pasangan yang bertanggung jawab dan mau bekerja keras untuk keluarganya merupakan kriteria pasangan yang sangat diimpikan oleh para wanita. Tidak hanya dapat diandalkan, pasangan Anda juga dapat menjadi seseorang yang dibanggakan. Namun bagaimana jika pasangan ternyata terlalu gila kerja dan menjadi seseorang yang workaholic? Pergi di pagi hari dan pulang saat malam disaat anak dan Anda sudah terlelap. Ini bisa menjadi suatu ujian juga ya buat rumah tangga. Anda harus banyak bersabar dan tau bagaimana caranya menghadapi suami yang gila kerja saat ini. Anda berurusan dengan seorang suami workaholic, dan semua upaya Anda untuk mendapatkan dia untuk santai sedikit telah mencapai jalan buntu. Berikut adalah beberapa cara untuk menangani situasi ini:

  • Kenali situasi dan kondisi

Cobalah untuk memahami situasi dan kondisi sebelum men-judge suami sebagai seorang workaholic. Apakah pasangan memang mengalami promosi jabatan atau sedang menangani proyek baru yang memang memiliki beban kerja yang berat. Memahami alasan obsesinya kerja akan membantu Anda menempatkan hal dalam perspektif. Anda dapat lebih memahami situasi dan kondisi pasangan saat berada di tempat kerja; tidak malah menjadikan suami serba salah antara pekerjaan dan keluarga.

  • Menyadarkannya ada hal-hal yang hilang

Di saat suami gila kerja, coba menyadarkannya ada hal-hal yang hilang disaat itu. Hal-hal apa saja yang terlewatkan oleh suami Anda; perkembangan dari anak-anak, figur ayah yang dibutuhkan oleh anak,dll. Setelah suami lebih menyadari hal ini, mungkin ia akan mencoba untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga.

  • Berikan support atau dukungan

Memberikan support pada suami memang satu bentuk dukungan Anda sebagai seorang istri. Terlebih di saat Anda tau bagaimana beban kerja yang dihadapi oleh suami. Akan tetapi Anda juga bisa untuk mendorong dia untuk mendelegasikan pekerjaan jika mungkin atau Anda juga dapat mendorong dia untuk menemukan atau belajar beberapa keterampilan manajemen waktu yang efektif yang bisa diterapkan oleh suami sehingga tidak melupakan proporsi waktunya untuk keluarga juga.

  • Komunikasi

Apabila memang Anda merasa bahwa pekerjaannya mulai mengganggu hubungan dalam keluarga, komunikasikan hal ini pada suami. Semakin banyak Anda menuntut pada suami, ada kemungkinan ia akan semakin menjauh karena merasa tidak nyaman di rumahnya sendiri. Sebaliknya, berbicara dengannya dan melakukan komunikasi dua arah akan membuat ia lebih menghargainya dan biarkan dia tahu bahwa pernikahan juga membutuhkan seperti halnya kantornya.

  • Manfaatkan waktu yang Anda miliki

Bayangkan semua hal yang dapat Anda lakukan di saat suami sibuk dengan urusan pekerjaannya. Manfaatkan waktu luang yang Anda miliki untuk melakukan hal-hal yang sudah lama Anda ingin pelajari. Kembangkan hobi atau belajar sesuatu yang baru akan membantu Anda menghabiskan waktu secara efektif dan biasakan diri untuk tidak tergantung pada suami Anda terus-menerus.

  • Dapatkan perhatiannya

Cobalah untuk mendapatkan perhatiannya dengan tidak hanya terus menuntut keinginan Anda. Hal ini akan membuat suami lebih tidak tertekan dan di saat bersama Anda, dia akan merasa enjoy. Dengan menjadi pendengar yang baik dapat membuat Anda menjadi tempat curhat di kala berada di rumah.

  • Kembangkan dedikasi Anda pada pekerjaan

Suami yang gila kerja juga dapat menjadi inspirasi bagi Anda terutama semangat dan daya juangnya dapat membuat Anda sendiri menjadi bersemangat untuk mengejar hal-hal yang ingin Anda capai. Dibandingkan fokus dengan kemarahan dan hal-hal yang negatif, kembangkan diri Anda untuk mencapai sesuatu hal yang positif.

Menghadapi suami yang workaholic tidak perlu dihadapi dengan kemarahan. Terlebih lagi suami juga bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan membahagiakan keluarganya. Toh pada akhirnya, Anda sekeluarga juga yang akan menikmati hasilnya bersama bukan? Jengkel di saat awal wajar-wajar saja, karena toh pastinya Anda juga ingin suami meluangkan waktu untuk Anda dan anak. Namun, tetaplah berpikiran positif dan lakukan kompromi pada suami misalnya dengan menetapkan satu hari khusus untuk keluarga dan berlibur. Ini dapat menjadi salah satu solusi buat Anda berdua. Semoga informasi ini berguna.

Share if you think its great information & Like our FB Page

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.