Penyebab Dari Putus Hubungan
Berbagai Penyebab Dari Putus Hubungan
Pernikahan mengikat dua jiwa bersama-sama karena pernikahan adalah lembaga yang dibentuk untuk membangun masyarakat yang damai dan sah. Konflik dan ketidaksepakatan secara terikat terjadi dalam hubungan apapun. Ada banyak masalah yang dihadapi oleh pasangan yang berbeda. Tapi kenapa orang bisa putus hubungan? Cari tahu alasan dan penyebab dari putus hubungan yang ada di bawah ini.
- Ketidakmampuan untuk memahami perasaan satu sama lain
Kedua belah pihak berjanji untuk selalu ada bagi pasangannya dalam sebuah hubungan. Apapun situasi yang mungkin terjadi, keduanya berjanji bahwa mereka akan menghadapinya bersama-sama untuk memecahkan krisis atau bahkan berbagi momen yang bahagia. Tapi ketika itu tidak terjadi, ini dapat menyebabkan perpisahan. Ketika salah satu pihak berhenti menanggapi perasaan pihak lain secara serius, konflik lah yang akan muncul.
- Melanggar kepercayaan
Hubungan cinta didasarkan pada kepercayaan dan loyalitas. Ketika salah satu pihak melanggar kepercayaan dari pihak lainnya, maka hubungan tidak akan bisa bertahan lama. Loyalitas dan kepercayaan adalah hal yang penting dari setiap hubungan emosional. Orang sering menganggap perselingkuhan adalah salah satu alasan utama mengapa suatu hubungan gagal. Meskipun mungkin tidak menjadi penyebab utama untuk putusnya suatu hubungan, perselingkuhan masih tetap merupakan hal yang beracun. Ketika ada pihak lain yang memasuki hubungan, itu biasanya sulit untuk mendapatkan kembali kepercayaan dan stabilitas dalam rangka untuk bergerak maju.
- Rasa tidak aman
Kedua belah pihak tidak bisa sama-sama mampu melakukan sesuatu. Salah satu pihak mungkin unggul dalam bidangnya, tapi pihak yang lain mungkin tidak begitu baik dalam bidangnya. Ketika salah satu pasangan mendapat pujian dan rasa kagum dari orang lain, pihak yang lainnya mungkin merasa malu dan mungkin cemburu. Hal ini dapat menimbulkan jarak di antara pasangan karena salah satu pihak yang merasa tidak berdaya.
- Menghabiskan waktu secara terpisah
Beberapa pasangan menghabiskan banyak waktu bersama-sama di awal hubungan. Dengan demikian, kedua belah pihak menjadi begitu menyukai satu sama lain hingga mereka tidak dapat melewatkan waktu mereka sendiri. Jadi, ketika salah satu pihak mulai sibuk dan tidak bisa menghabiskan cukup waktu dengan pihak yang lain, maka ia mungkin merasa sendirian dan kesepian karena mereka sangat terbiasa hidup dengan kehadiran pihak yang lainnya.
- Kurangnya uang
Cinta adalah hal yang diperlukan untuk memelihara sebuah hubungan tetapi tanpa uang Anda tidak bisa hidup dengan pasangan Anda. Uang adalah kebutuhan sehari-hari untuk hidup di dunia dengan martabat. Jika suami tidak mampu mendapatkan cukup uang untuk keluarganya, maka keluarganya tidak bisa hidup dengan bahagia. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan dalam sebuah hubungan.
- Posesif
Posesif juga bisa menjadi alasan untuk putusnya suatu hubungan. Beberapa pihak merasa cemburu pada setiap orang yang berbicara dengan pasangan mereka. Hal ini dapat membuat jengkel pihak yang lainnya karena itu bisa dianggap suatu pembatasan untuk kebebasannya.
Baca: Kenali Tanda Pasangan terlalu Posesif
- Kebiasaan buruk
Ini dapat berkisar dari sifat-sifat yang sedikit mengganggu seperti meninggalkan pakaian di lantai hingga sifat-sifat yang sangat destruktif seperti berbohong secara terus menerus, memilki kecanduan alkohol dan penyalahgunaan narkoba.
- Kekerasan
Jelas, kekerasan fisik adalah sinyal hubungan tidak sehat yang seharusnya tidak dilanjutkan. Namun, bentuk-bentuk yang lebih halus lainnya seperti pelecehan secara emosional dan verbal juga dapat mendorong seseorang untuk putus. Sangat penting untuk diingat bahwa tidak pernah ada bentuk pelecehan yang benar. Jika Anda merasa tidak aman dalam hubungan Anda, mengakhirinya adalah pilihan sehat.
- Terisolasi secara sosial
Hubungan cinta memerlukan ruang dan sosialisasi luar untuk mengembangkan hubungan yang sehat. Masalah hubungan mungkin muncul jika kebersamaan telah menyebabkan satu atau kedua belah pihak menjadi menjauhkan diri dari keluarga dan teman-temannya.
- Komunikasi yang buruk
Menurut survei YourTango.com, 65% dari perceraian dimulai sebagai hasil dari masalah komunikasi. Selanjutnya, 43% dari hubungan gagal karena ketidakmampuan untuk menyelesaikan konflik.
Sumber: Magforwomen & Couplescounselingchicago
Semoga informasi ini berguna. “Share if you think its great information & Like our FB Page”